Telaah
Kurikulum dan Buku Teks Bahasa Indonesia SMP kelas VII
A.
Telaah
Kurikulum
Kurikulum merupakan
sebuah proses untuk mengetahui seberapa besar kebijakan pengembangan kurikulum
memengaruhi tujuan-tujuan pendidikan yang dirumuskan, baik dalam skala mikro di
sekolah maupun dalam skala makro secara nasional.
Telaah kurikulum (curriculum
review) wajib dilakukan oleh otoritas pendidikan untuk memperoleh kepastian
apakah basis teoretis dan filosofis yang digunakan ketika merumuskan visi dan
misi pendidikan masih relevan dengan kebutuhan pengguna (user) kurikulum.
Membentuk semacam dewan penasihat implementasi kuri-kulum (curriculum advisory
committee) di tingkat uptd, kabupaten, provinsi, dan pusat merupakan kebutuhan
mendesak sistem manajemen kurikulum kita ketiadaan lembaga atau dewan semacam
inilah yang menyebabkan evaluasi kurikulum selama ini tidak berjalan secara
maksimal. Telaah kurikulum yang konsisten dan simultan akan meningkatkan
kemampuan kepala sekolah, guru, maupun masyarakat dalam membuat kebijakan dan
memimpin perencanaan pengembangan kurikulum serta bagaimana kurikulum tersebut
bisa mengakomodasi kebutuhan hidup masyarakat, termasuk dunia kerja.
Kajian telaaah
kurikulum merupakan hal penting dalam pelajaran bahasa Setiap pengembangan
kurikulum, selain harus berpijak pada sejumlah landasan, juga harus menerapkan
atau menggunakan prinsip-prinsip tertentu. Dengan adanya prinsip tersebut,
setiap pengembangan kurikulum diikat oleh ketentuan atau hukum sehingga dalam
pengembangannya mempunyai arah yang jelas sesuai dengan prinsip yang telah
disepakati.
Secara umum
prinsip-prinsip pengembangan kurikulum meliputi prinsip relevansi,
fleksibilitas, kontinuitas, serta efisiensi dan efektivitas’ Prinsip relevansi
berkenaan dengan kesesuaian antara komponen tujuan, isi, strategi, dan
evaluasi. Prinsip fleksibilitas berkenaan dengan kebebasan/keluwesan yang
dimiliki guru dalam mengimplementasikan kurikulum dan adanya alternatif pilihan
program pendidikan bagi siswa sesuai dengan minat dan bakatnya. Prinsip
kontinuitas berkenaan dengan adanya kesinambungan materi pelajaran antarberbagai
jenis dan jenjang sekolah serta antartingkatan kelas. Prinsip efisiensi dan
efektivitas berkenaan dengan pendayagunaan semua sumber secara optimal untuk
mencapai hasil yang optimal.
B.
Contoh
Silabus dan RPP
C.
Telah
Buku Teks
1.
Identitas
Buku
a.
Judul :
Bahasa dan Sastra Indonesia I
b.
Penulis : Maryati
Sutopo
c.
Penerbit : Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
d.
Tahun Terbit : 2008
e.
Kota Terbit : Jakarta
f.
Percetakan : -
g.
Setting : -
h.
Warna : Hijau Muda
i.
Ditujukan untuk : SMP/ MTs kelas VII
2.
Pendekatan
Bahasa
Indonesia merupakan sarana komunikasi dan sastra merupakan salah satu hasil
budaya yang menggunakan bahasa sebagai sarana kreativitas. Bahasa dan sastra
Indonesia seharusnya diajarkan kepada siswa melalui pendekatan yang sesuai
dengan hakikat dan fungsinya
Dalam
kehidupan sehari-hari, fungsi utama bahasa adalah sarana komunikasi. Bahasa
dipergunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antar penutur untuk berbagai
keperluan dan situasi pemakaian. Untuk itu, orang tidak akan berpikir tentang
sistem bahasa, tetapi berpikir bagaimana menggunakan bahasa ini secara tepat
sesuai dengan konteks dan situasi. Jadi, secara pragmatis bahasa lebih
merupakan suatu bentuk kinerja dan performansi daripada sebuah sistem ilmu.
Pandangan ini membawa konsekuensi bahwa pembelajaran bahasa haruslah lebih
menekankan fungsi bahasa sebagai alat komunikasi daripada pembelajaran tentang
sistem bahasa.
Sementara
itu, sastra adalah satu bentuk sistem tanda karya seni yang menggunakan media
bahasa. Sastra ada untuk dibaca, dinikmati, dan dipahami, serta dimanfaatkan,
yang antara lain untuk mengembangkan wawasan kehidupan. Jadi, pembelajaran
sastra seharusnya ditekankan pada kenyataan bahwa sastra merupakan salah satu
bentuk seni yang dapat diapresiasi. Oleh karena itu, pembelajaran sastra
haruslah bersifat apresiatif. Sebagai konsekuensinya, pengembangan materi,
teknik, tujuan, dan arah pembelajaran sastra haruslah lebih menekankan kegiatan
pembelajaran yang bersifat apresiatif.
Dalam buku
“Bahasa dan Sastra Indonesia I” ini
tercermin dalam setiap bab pelajaran terdapat pendekatan yang digunakan untuk
melakukan pembelajaran bahasa dan sastra itu sendiri yakni pendekatan
Komunikatif dan Apresiatif. Hal ini terlihat pada kegiatan-kegiatan siswa yang
mencakup dalam empat keterampilan berbahasa yakni Membaca, mendengarkan,
menulis dan berbicara.
Selain itu
pula terdapat pendekatan yang digunakan oleh pengarang dalam buku teks ini
ialah pendekatan kontekstual. Hakikat pembelajaran kontekstual adalah konsep
belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan
situasi dunia siswa dan membuat siswa mampu membuat hubungan antara pengetahuan
yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Hal
ini terlihat pada pelajaran 2 yang menceritakan
pengalaman yang menarik.
3.
Bahan
A. Kelayakan Materi
1. Kesesuaian Materi Buku Teks
dengan Kurikulum
Kurikulum
merupakan suatu usaha untuk menyampaikan asas-asas dan ciri-ciri yang penting
dari suatu rencana pendidikan dalam bentuk yang sedemikian rupa sehingga dapat
dilaksanakan oleh guru di sekolah. Pengertian ini mengharuskan setiap
perencanaan dan usaha yang dilakukan oleh pelaku pendidikan termasuk pembuat
bahan ajar baik yang berupa buku atau yang lainnya harus mengacu pada kurikulum
yang berlaku.
Pada Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dalam kemampuan berbahasa ini dibedakan menjadi dua, yaitu
kemampuan terhadap materi kebahasaan dan kemampuan materi kesastraan sehingga
dituntut dalam setiap keterampilan berbahasa (mendengar, berbicara, membaca dan
menulis) kedua kemampuan berbahasa tersebut harus mendapat perhatian.
Materi
yang ada dalam buku teks “Bahasa dan Sastra Indonesia I” yang kami telaah ini
telah mencerminkan hal tersebut. Kelengkapan materi dalam buku teks ini bisa
dilihat dari adanya wacana, pemahaman terhadap wacana, fakta kebahasaan dan
kesastraan dan juga adanya penerapan konsep dasar baik dari materi kebahasaan
maupun kesastraan melalui pelatihan, tugas serta kegiatan mandiri sehingga
peserta didik mampu menggali dan memanfaatkan informasi serta menyelesaikan
masalah yang ada.
2. Keakuratan Materi
Keakuratan
Materi dalam buku teks “Bahasa dan Sastra Indonesia I” yang kami telaah bahwa wacana
yang disajikan dalam buku teks ini sesuai dengan kenyataan tidak dibuat-buat.
Hal ini terbukti disebutkannya sumber secara jelas di samping itu bacaan yang
ada sesuai dengan tingkat pemahaman siswa kelas VII SMP/ MTs.
Sementara
itu keakuratan konsep dan teori tercermin dari kesesuaian teori dan konsep yang
disajikan untuk mencapai Kompetensi Dasar (KD)
3. Keakuratan dalam memilih contoh
Contoh-contoh
latihan yang disajikan menunjukkan keruntutan konsep dari yang mudah ke yang
sukar, dari yang konkret ke abstrak, dari yaang sederhana ke yang kompleks dari
yang telah dikenal sampai ke pengembangannya.
Sebagai
contoh kita akan ambil materi pada pelajaran ketiga.
Tema
Pelajaran adalah Menulis Surat Pribadi. Sebelum peserta didik diberi tugas untuk
menulis surat pribadi, penyusun memberikan contoh kepada peserta didik dalam
cara-cara penulisan surat pribadi, dengan menunjukan bagian-bagian contoh surat
dalam setiap penulisannya, seperti contoh menulis bagian alamat, tempat, dan
tanggal pembuatan surat, salam pembuka, paragraph pembuka, paragraph isi, dan
paragraph penutup.
B.
Pendukung Materi Pembelajaran
1. Relevansi ilustrasi dengan tema
atau subtema.
Dilihat
secara keseluruhan tampilnya ilustrasi di awal setiap pelajaran memang sudah
mencerminan tema yang akan dibahas dalam setiap pelajaran. dalam sebagian besar
bab dan subbab buku ini menampilkan ilustrasi, baik yang berupa gambar, grafik
maupun tabel.
Adapun
ketika dicermati lebih lanjut masih terdapat ilustrasi yang kurang mendukung
antara gambar dan pembahasan, seperti yang tercantum dalam halaman 107-108. Itu
sebuah contoh yang menceritakan seorang nenek yang terjatuh dan tersakiti di
sebuah jalan namun gambar yang d tampilkan sebuah jalan lalu lintas dengan
seorang polwan tanpa ada seorang nenek-nenek.
2. Relevansi materi dan bahan dengan
tingkat usia siswa
Dilihat
dari segi relevansi materi dan bahan dengan tingkat usia siswa, buku teks
“Bahasa dan Sastra Indonesia I” ini tercermin sudah relevan. Dari segi
penampilan sebuah gambar yang lebih mudah diserap dan lebih tahan dalam memori
seseorang daripada kata-kata. Itu membuat lebih menarik minat siswa untuk
mempelajari materi di dalamnya.
Dalam
tahap perkembangannya, siswa SMP berada pada tahap periode perkembangan yang
sangat pesat dalam setiap aspeknya. Salah satu aspek tersebut adalah aspek
kognitif. Implikasinya dalam pembelajaran bahasa Indonesia ini bahwa belajar
akan bermakna apabila materi pelajaran sesuai dengan minat dan bakat siswa, ini
terarah pada empat keterampilan berbahasa dan dua kemampuan berbahasa yaitu
kemampuan kebahasaan dan kemapuan kesastraan yang akan diajarkan dan dilatihkan
dalam buku teks Bahasa dan Sastra Indonesia.
Dan selain
itu juga terlihatnya relevansi materi dan bahan dengan tingkat usia siswa ini
yaitu buku teks ini dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa karena di dalam
buku teks ini terdapat banyak langkah-langkah yang mampu menumbuhkan motivasi
siswa untuk belajar aktif dan kreatif. Contohnya dalam pelajaran Bercerita
dengan alat peraga, merefleksikan isi puisi, dan menanggapi cara pembacaan
puisi.
C. Kelengkapan Penyajian
Secara
keseluruhan buku teks Bahasa dan Sastra Indonesia I ini telah menyajikan materi
secara lengkap dengan sistematika yang runtut. Hal ini bias dilihat dari:
1. Bagaian Awal
a.
Cover
Buku teks
Bahasa dan Sastra Indonesia I karya Maryati Sutopo ini dilihat dari
sampul/covernya sudah tercermin keselarasan dalam pengemasannya mengenai warna
cover dengan warna yang cukup cerah Hijau Muda, jenis tulisan yang jelas dan
layak digunakan sebagai cover dengan tercantumnya bacaan Judul buku,
ditujukannya buku, penulis buku, dan penerbit buku tersebut. Dan juga disertai
gambar yang berhubungan dengan pembelajaran itu yang menunjukan bahwa pengemasan
cover buku tersebut telah sesuai.
b. Kata Pengantar
Pada
bagian kata pengantar, penulis memberikan informasi berkaitan dengan tujuan
penulisan buku teks, ucapan terima kasih, harapan bahkan bagaimana mengajar dan
belajar bahasa pun disampaikan penulis dalam bagian kata pengantarnya. Dan hal
ini mencerminkan bahwa buku teks ini terlihat baik dan layak untuk digunakan
siswa.
c. Daftar Isi
Pada buku
teks “Bahasa dan Sastra Indonesia” karya
Maryati Sutopo ini terdapat daftar isi pada bagian pendahuluan yang memberikan
kemudahan peserta didik dan pengguna buku teks ini dalam mencari dan menemukan
bab, subbab serta topik yang ada di dalamnya.
2. Bagian Isi
a. Pendahuluan
Pengantar
pada awal buku berisi tujuan penulisan buku teks pelajaran, sistematika buku,
cara belajar yang harus diikuti, serta hal-hal lain yang dianggap penting bagi
peserta didik bahkan pemberian motivasi kepada peserta didik.
“Buku ini
di tulis sebagai upaya untuk membantu siswa mampu berkomunikasi dengan baik…..”
(bagian Kata Pengantar)
“Berkomunikasi
dengan baik memerlukan empat keterampilan yaitu Membaca, mendengarkan, menulis,
dan berbicara. Untuk itu kalian dapat memanfaatkan buku ini sebagai media dan
alat pelajaran…” (bagian Kata Pengantar)
“Giat dan
Rajinlah belajar, juga berlatih! Dengan demikian kalian akan menjadi manusia
cerdas dan terampil serta taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa….…..” (bagian Kata
Pengantar)
b. Rujukan
Pada
setiap ilustrasi dan wacana atau contoh yang diambil dari sumber lain, penulis dalam
buku teks “Bahasa dan Sastra Indonesia” ini telah memberikan identitas sumber
yang jelas kecuali ilustrasi yang berupa gambar-gambar pendukung dalam pembahasan.
c. Rangkuman dan refleksi
Rangkuman
merupakan konsep kunci bab yang bersangkutan yang dinyatakan dengan kalimat
ringkas, jelas, dan memudahkan peserta didik memahami keseluruhan isi bab.
Refleksi memuat simpulan sikap dan prilaku yang harus diteladani. Dalam buku
ini rangkuman ini tidak ada sehingga peserta didik kurang mendapatkan tekanan
materi yang harus benar-benar dikuasai. Sebagai ganti dari itu penulis
menyampaikan kemampuan dasar yang harus dikuasai peserta didik.
d. Pelatihan
Hampir di
setiap awal dan akhir pembicaraan penulis buku teks “Bahasa dan Sastra
Indonesia” ini selalu memberikan tugas-tugas sebagai bahan pretest dan posttest
sebagai evaluasi terkuasainya kompetensi sesuai dengan SK dan KD.
3. Bagian Akhir
Pada
bagian akhir buku teks ini disajikan daftar pustaka atau daftar buku yang
digunakan sebagai bahan rujukan dalam penulisan buku tersebut dan dalam
penulisan daftar pustaka telah sesuai dengan penulisan daftar pustaka yang
standar yaitu diawali dengan nama pengarang, tahun terbitan, judul buku,
tempat, dan nama penerbit.
D. Penggunaan Bahasa
Bahasa
yang digunakan dalam buku teks ini sudah sesuai dengan bahasa yang baik dan
benar. Baik artinya sesuai dengan konteks situasi dan kondisi dan benar artinya
sesuai dengan kaidah-kaidah baku yang berlaku.
5. Evaluasi
Evaluasi baik yang bersifat pretest
maupun post test yang ada dalam buku teks ini sangat bervariasi. Selain dengan
penugasan, pelatihan dan mengerjakan tugas-tugas baik secara individu maupun
kelompok. Bervariasinya evaluasi ini bisa menghindarkan siswa dari kebosanan
terhadap latihan dan tugas-tugas yang monoton dan menjemukan.
Bentuk
evaluasi yang ada meliputi:
1.
Menjawab pertanyaan bacaan
2. Menceklis
jawaban yang benar dengan pilihan Ya dan Tidak
3. Memberi
tanda P (Positif) dan T (Negatif)
4.
Mengerjakan tugas membaca, baik pemahaman, Membaca puisi dan pembaca cerpen.
5. Memberikan
penilaian dari pilihan B (baik), C (cukup), K (kurang) dengan tanda V
6. Mengerjakan
tugas individu maupun tugas kelompok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar